Is it love ?
4 tahun yang lalu, aku gak betah dengan status ‘jomblo’.
Waktu itu aku ngerasa aneh dan asing kalau jadi seorang jomblo. Mungkin karena
gengsi / semacamnya. Jadi ya gitu lah namanya juga darah muda ( sampai sekarang
aku masih muda, tahun ini 17 tahun ).
Oke, itu semua
bohong.
Karena gengsi
tinggi, akhirnya aku berusaha buat nyari pacar. Gak ada yang mau, cari lagi. Di
tolak, cari yang laen. Di tolak lagi, cari lagi. Begitu seterusnya sampai
Negara api menyerang.
Gak segitunya juga sih!
Selama perjuangan
tersebut ada aja yang mau. Gatau berapa aku juga lupa. Yang pasti waktu itu aku
betul-betul berusaha buat dapet pacar. Ya karena alasan tadi. Gengsi.
Yap. Gengsi yang ngebuat aku melukai banyak hati. Yang
ngebuat aku menjadi orang yang sangat di benci sama temen-temenku. Gengsilah
yang ngebuat orang yang dekat menjadi berjauhan.
Namanya penyesalan pasti di akhir. Jujur aku ngerasa
bersalah dan menyesal karena udah ngelakuin itu semua. Mungkin kalau aku ketemu
sama orang yang pernah aku sakiti, aku lebih baik menghindar. Dari pada aku
datang dan melukai perasaannya lagi.
Karena penyesalanku tersebut. Aku lebih berhati-hati dalam
mencari cinta. Walaupun aku gak tau apa itu cinta, tapi aku berusaha
mencarinya. Setidaknya agar aku tau apa itu cinta.
Dan cinta itu, akhirnya ku temukan.
Bulan September, 2016. Semua berawal disini.
Awal terjadi kenapa cinta itu bisa muncul aku pun tak tahu.
Mungkin karena rasa nyaman dan bahagia saat bersama. Ya, sebab inilah semua
terjadi.
Aku begitu nyaman dan bahagia. Bahkan aku yakin inilah
pencarian terakhirku. Karena setelah apa yang aku perbuat di masa lalu, aku
ingin memperbaiki semuanya. Dan saat semua perasaan itu tumbuh. Akibat dari
semua perbuatanku di masa lalu terjadi.
Semua berakhir di awal tahun ini.
Aku mengerti semua karena salahku. Aku tau akan hal itu.
Tapi, kenapa aku gak boleh jelasin semua ? begitu besarkah kesalahanku ? bahkan
di saat terakhir pun aku gak akan bisa memperbaiki semua kesalahanku. Baik
sekarang ataupun masa laluku.
Al-Habib
Segaf Bin Hasan Baharun ( Rektor Institut Agama Islam Darullughoh Wadda’wah )
Pernah berkata : “Kita akan tau betapa berharganya hidup di dunia setelah kita
meninggal”. Perkataan beliau benar. Karena kita akan tau berharganya sesuatu,
saat ia pergi atau telah tiada.
Hidup kita berbeda dengan Novel, film, drama, atau
sinetron. Dimana selalu ada kesempatan kedua. Namun realita berkata lain.
Kesempatan hanya ada sekali. Begitu juga dengan hidup. Pengalaman mengajarkan
kita agar semua hal buruk yang telah terjadi tidak akan terulang untuk kedua
kalinya.
Presiden pertama NKRI Ir. Soekarno pernah berkata : “Jangan
pernah melupakan sejarah!”. nah, masa kita melupakan sejarah hidup kita sendiri
? Right ?.

6 komentar
Iya betuul. Sayangnya, banyak pengalaman buruk yang malah bikin kita jadi parnoan dan panik sendiri karena takut keulang. Hohoho. #Kresnoadidalammodebijak
BalasHapusTumben bijak ? :v
BalasHapusMakanya kak pengalaman kita jangan sampai dilupakan :))
Baru aja mau ngajak tosan karena umurnya sama. Eh, ternyata... . Btw, salam kenal yos! Blognya masih baru dan wangi. :))
BalasHapusternyata lebih muda aku ya ? biasa umur muda wajah masih imut (sumpah gak jelas)
Hapussalam kenal juga. iya nih masih imut blognya XD
Nggak apa masih 17 nakal-nakal dikit mah. Ehhh. Lupakan kalimat barusan. Bahaha.
BalasHapusTapi iya, sih, apa yang diperbuat bakalan kena balasannya. Jadi, sebisa mungkin usahakan jangan jahat. Apalagi soal menyakiti perasaan. :))
Yah, jangankan manusia. Benda yang awalnya dipakai masa bodo, terus pas mulai mau rusak juga jadi lebih hati-hati.
Nah itu dia. takutnya dapet balesan yang lebih ngeri dari yang aku lakuin :(
Hapusdulu juga waktu punya hp pertama kali aku jadiin bola di kelas XD jadi ketauan deh betapa nakalnya masa muda :'D
Thanks buat kalian yang udah baca. Jangan lupa komentarnya untuk memperbaiki tulisan penulis dan biar makin akrab. karena sebuah karya tanpa adanya komentar hanya menjadi karya tanpa ada kemajuan di kemudian hari,